Medan – Sekretaris Komisi II DPRD Medan Wong Chun Sen Tarigan mengatakan penanganan balita stunting di ibukota Provinsi Sumatera Utara tidak cukup hanya dengan pemberian makanan tambahan saja.. Hal paling mendasar adalah kecukupan kebutuhan air bersih harus terpenuhi bagi keluarga yang memiliki balita Stunting. Ironinya sekarang ini ibukota Provinsi Sumatera Utara masih dihadapkan pada persoalan krisis air bersih.
Selain itu, kata Wong Chun Sen, Pemko Medan seyogiyanya memiliki kemampuan anggaran untuk menyiapkan sanitasi lingkungan bersih dan penataan pemukiman kumuh yang lebih baik. “Pemberian asupan gizi dan vitamin kepada keluarga yang memiliki balita stunting juga harus rutin diberikan. Pemberian itu bisa disalurkan melalui kader-kader Posyandu,” kata Wong Chun Sen.
Posyandu bisa kolaborasi dengan Puskesmas dalam pemberian asupan gizi dan vitamin. Jika ada tambahan boleh juga diberikan susu kepada Balita Stunting, katanya Jumat (29/9/2023).
Balita stunting memang menjadi perhatian serius dari anggota DPRD Medan dari Fraksi Golkar ini. Saat ini ada 5 Balita stunting di ibukota Provinsi Sumatera Utara yang rutin dikunjunginya untuk diberikan asupan gizi, vitamin dan susu.
Lima balita stunting itu berada di Kecamatan Medan Timur, Medan Perjuangan dan Medan Tembung. Seperti Zehan Aris Pakpahan (3,5) anak kedua dari Pasangan Suami Istri Sandi Zurahmat Pakpahan dan Siska Melfi Putri, warga Kelurahan PBD I Medan Timur. Kata Wong, selain stunting balita tersebut menderita lumpuh otak atau cerebral palsy. Kini, Balita itu sedang dirawat di RS Royal Prima karena menderita kekurangan darah.
Penderita balita stunting Raffi Era Despan (3,5) anak kedua dari Lusi dan Rolli warga Kecamatan Medan Perjuangan. Balita stunting Adriel Delano Siagian (4,5), anak dari Anggiat Siagian dan Grece warga Kecamatan Medan Perjuangan. Balita stunting Afia Indira Putri (4) warga Kecamatan Medan Tembung dan Balita stunting Tuk Maida br Dalimunthe.
Terhadap lima balita stunting itu kata Wong, ada beberapa balita yang sudah terlihat baik perkembangannya. Seperti Adriel Delano sudah mengalami perubahan pada tumbuh kembangnya meski masih sedikit. Demikian pula dengan Afia Indira Putri yang mengalami tumbung kembang yang masih lambat.
Yang menggembirakan adalah Tuk Maida br Dalimunthe. Balita stunting ini mengalami perubahan yang sangat cepat terhadap tumbuh kembangnya,” kata Wong Chun Sen. Wong Chun Sen sangat senang melihat pertumbuhan Tuk Maid, balita stunting ini sudah dapat dikatakan sehat.
Ini terlihat sesuai amatan dan pengakuan orangtua Tuk Maida yang mengaku anaknya saat ini sudah normal seperti anak kebanyakan. Sudah lancar berjalan, berlari dan nafsu makannya baik serta perkembangan motoriknya juga baik.
“Tuk Maida Dalimunthe adalah anak dari pasangan Dawani dan Dalimunthe warga Kecamatan Medan Tembung. Kondisi kesehatannya sudah sangat baik berbeda jauh dengan kondisi setahun lalu saat saya mendapat laporan Tuk Maida masih terbaring lemah di kamarnya,” kata Wong.
Orangtua Tuk Maida, Dawani menyampaikan ucapan terimakasih kepada Wong Chun Sen Tarigan yang selama 1 tahun lebih sudah membantu memberikan gizi tambahan kepada anaknya hingga sehat dan normal. Kepada lima balita stunting itu Wong Chun Sen rutin memberikan susu Pediasure dan vitamin Curcuma Plus dan juga paket sembako untuk keluarga balita stunting. (Mir)