Tapanuli.online – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan tambahan likuiditas Rp25 triliun dari pemerintah tidak hanya memperkuat penyaluran kredit, tetapi juga menjadi momentum strategis untuk menekan biaya dana dan meningkatkan profitabilitas.
Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, mengungkapkan dana segar tersebut segera dimanfaatkan untuk menurunkan bunga deposito special rate. “Keputusan pemerintah Jumat (12 September), dan Senin (15 September) kami langsung turunkan bunga deposito 50 bps. Hingga akhir tahun, penurunan ini akan berlanjut,” kata Nixon dalam Media Gathering BTN 2025 di Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/9/2025).
Menurutnya, tambahan likuiditas memungkinkan BTN mengurangi ketergantungan pada dana mahal dan memperkuat Net Interest Margin (NIM). Hingga semester I-2025, NIM BTN sudah meningkat 139 bps ke 4,4%. “Dana Rp25 triliun ini sangat strategis untuk menjaga tren positif profitabilitas,” tambah Nixon.
Selain memperkuat sisi keuangan, dana ini juga menopang target penyaluran kredit BTN. Direktur Finance and Strategy BTN, Nofry Rony Poetra, menjelaskan rata-rata penyaluran kredit mencapai Rp6–7 triliun per bulan. “Dengan tren ini, Rp25 triliun akan habis terserap pada akhir 2025, sesuai dengan Rencana Bisnis Bank (RBB),” jelasnya.
Sebelumnya, pemerintah menyalurkan Rp200 triliun ke lima bank milik negara. BTN mendapat Rp25 triliun untuk disalurkan ke sektor riil dalam jangka enam bulan, yang bisa diperpanjang.
Nixon menegaskan tambahan dana juga mempercepat realisasi pipeline kredit BTN senilai Rp30 triliun. “Demand sangat tinggi. Likuiditas tambahan ini membuat kami bisa segera memberi keputusan agar nasabah tidak beralih ke bank lain,” tegasnya.
Dengan kombinasi likuiditas baru dan efisiensi biaya dana, BTN optimistis menjaga pertumbuhan kredit sekaligus memperkuat fondasi keuangan berkelanjutan.(to/**)
