Tapanuli.Online – Pernyataan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait yang sempat viral di Media Sosial (Medsos) terkait sayembara ‘ 8M (Miliar) Tangkap Harun Masiku’ mendapat sorotan dari Ketua Gerakkan Rakyat Tanpa Partai (GETAR), M.Iqbal.
Menurut M.Iqbal, Jumat (29/11/2014), sayembara tersebut dinilai respon Maruarar Sirait yang panik terkait Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto yang akan menyerahkan buku Almarhum Sabam Sirait yang merupakan ayah kandung Maruarar Sirait berjudul Politik itu Suci kepada dirinya.
“Sayembara itu dilakukannya (Maruarar), bentuk kepanikan Maruarar,” ujar M.Iqbal.
Dikatakan M.Iqbal, tindakan sayembara ‘8M Tangkap Harun Masiku’ dinilai meremehkan kinerja Aparat Penegak Hukum di Era Joko Widodo (Jokowi).
“Gaya menteri seperti ini tak elok. Dari statement Ara (Maruarar) itu terkesan kinerja semua aparat penegak hukum di Indonesia tak berarti,” jelasnya.
Seharusnya, tambah M.Iqbal, Ara melakukan sayembara ‘Siapa yang bisa menutup seluruh judi online (judol) akan mendapatkan 8M’.
“Lebih bagus itu dan lebih berarti bagi rakyat.Jangan hanya karena dia disinggung terkait politik rasis, dia ahlikan ke Harun masikku,” kata M.Iqbal.
Disebutkan M.Iqbal, Ara Sirait, terkesan jsebagai politisi ‘cengeng’ karena semua yang dia lakukan hanya murni kepentingan pribadinya.
Sebagai Menteri di Kabinet Indonesia Maju, dimana Pak Prabowo sebagai Presiden, M.Iqbal menilai sepertinya Arabtidak menghargai atau menghormati Pimpinannya.
“Seharusnya kinerja kementriannya yang dibenahi dan melakukann program sesuai dengan visi dan misi Presiden Prabowo di saat kampanye,” tegasnya.
Ia berharap statement Ara, yang dinilai mencoreng Asta Cita yang slogan unggulan Prabowo-Gibran, menjadi bahan evaluasi terkait kinerja Ara.
“Jika seperti ini sebaiknya Maruarar Sirait dievaluasi dari kabinet, dan belakangan ini memang kinerja Maruarar seperi ingin memuaskan sakit hatinya karena persoalan politik yang pernah dialaminya. Sebagai menteri fokus saja amanat yg diberikan Presiden,” ucap M.Iqbal.
Seperti diketahui, Maruarar Sirait mengadakan sayembara berhadiah mencapai Rp 8 miliar untuk menemukan buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Harun Masiku.
Harun Masiku adalah tersangka kasus dugaan suap penetapan calon anggota DPR RI terpilih periode 2019-2024, yang sudah hampir lima tahun berstatus buron.
Maruarar pun menjelaskan alasannya menggelar sayembara dengan hadiah fantastis tersebut. Menurut dia, itu dilakukan karena butuh partisipasi publik untuk menemukan Harun Masiku.(to/**)